PAPER 6 : EVOLUSI

EVOLUSI


A.    Apa itu evolusi?
            Evolusi pada dasarnya adalah proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Pada masa sekarang ini dapat dikatakan hampir semua ahli biologi dapat menerima teori evolusi biologis atau disingkat teori evolusi, walaupun teori tersebut disusun berdasarkan bukti-bukti tak langsung.
            Pokok dari teori evolusi adalah bahwa hewan, tumbuhan, dan juga manusia dalam berbagai abad yang lalu telah berkembang dari makhluk yang berbentuk lebih sederhana. Semuanya itu melalui proses evolusi yang telah berlangsung beribu-ribu tahun, bahkan berjuta-juta tahun, dimulai dengan satu atau beberapa bentuk makhluk yang sederhana secara perlahan-lahan berkembang ke berbagai bentuk .
            Pada biologi modern kini, evolusi adalah perubahan gen dan frekuensinya pada kesatuan populasi, bukan individu. Jumlah total perubahan gen ini yang dilakukan bersama-sama pada suatu populasi menyebabkan perubahan bentuk fisik yang secara bersama-sama terjadi. Perubahan ini dapat disebabkan oleh banyak faktor yang akan dibahas satu persatu.
B.     Sejarah Penemuan Teori Evolusi
            Umumnya, teori evolusi selalu dianggap merupakan buah pikiran Charles Darwin. Jika kita telusuri lebih lampau, teori ini telah lebih dahulu diutarakan oleh Aristoteles, walaupun yang dapat membuktikan dan menganalisis secara ilmiah baru Charles Darwin dengan teori seleksi alamnya. Teori evolusi dapat memberikan jawaban ilmiah terhadap pertanyaan-pertanyaan biologi yang masih belum dapat dibuktikan secara tepat pada zaman sekarang. Carolus linneaus, bapak taksonomi modern yang mengungkapkan jika seluruh makhluk hidup disusun dalam suatu diagram besar, maka dapat ditelaah kekerabatan antar makhluk hidup. Proses penyusunan diagram tersebut kini di galakkan melalui teknik isolasi dan amplifikasi DNA pada histogram untuk melihat kekerabatan dan proses evolusi yang terjadi antara hewan baik itu yang telah punah maupun yang masih hidup.
            Teori evolusi yang digagas Charles Darwin dalam bukunya “On the Origin of Species” pada tahun 1859, yaitu evolusi oleh seleksi alam, ialah proses dimana organisme berubah dari kurun waktu ke waktu yang merupakan hasil pergabungan fisik antar induk atau adaptasi lingkungannya. Adaptasi yang dilakukan makhluk hidup terhadap lingkungannya, secara bersama-sama dalam satuan populasi, dapat membantu untuk bertahan hidup dan memiliki keturunan yang banyak dan berkelanjutan.
            Evolusi gagasan Darwin tersebut, seleksi alam, hingga kini masih menjadi salah satu teori penting dan teruji ilmiah di bidang ilmu sains, teori ini didukung oleh berbagai macam subdisiplin ilmu biologi, seperti genetika, palaentologi, geologi, dan biologi perkembangan.
Terdapat beberapa poin penting yang merupakan anak gagasan dari teori ini, seperti :
  1. Seluruh makhluk hidup berhubungan, dan merupakan satu kesatuan spesies pada awalnya.
  2. Perbedaan yang terdapat diantara makhluk hidup merupakan produk dari evolusi itu sendiri, perbedaan tersebut merupakan hasil dari adaptasi yang dilakukan secara populasi.
  3. Antara spesies, contohnya manusia dan monyet, pada satu titik tertentu di zaman lampau, merupakan hewan yang sama, yang terpisah dan melakukan adaptasi yang berbeda beda, sehingga secara ilmiah, bukan manusia berasal dari monyet, melainkan, monyet dan manusia berasal dari satu nenek moyang yang sama, yang mengalami evolusi secara populasinya masing-masing.
  4. Yang terbaik yang dapat hidup, terkadang gagasan tersebut disalah artikan menjadi hukum alam, yang kuat yang menang. Padahal makna yang paling tepat ialah, yang mampu bereproduksi, dan melanjutkan genetikanya, ialah yang dapat menyelamatkan kehidupan spesiesnya. Tentu agar dapat melanjutkan genetiknya dan bereproduksi, spesies tersebut harus mampu menjadi yang terbaik dalam beradaptasi dan survive.


Source :

Komentar